Jumat, 03 Januari 2014

ulu belu,tanggamus,lampung



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dengan luas ± 3.528.835 ha, Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Provinsi ini memiliki lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha, sawah, irigasi setengah teknis 24.164 ha, dan lahan sawah  irigasi non teknis seluas 244.008 ha.
Di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam diantaranya dibidang Pertanian, Perkebunan, Perdagangan, Industri,  Kelautan, Pertambangan, Energi, dan Pariwisata. Potensi tersebut tersebar di 20 Kecamatan yang terbentang dari Timur Ke Barat, Utara Ke Selatan.
Di Kecamatan Ulu Belu, contohnya, dimana mayoritas mata pencaharian masyarakatnya berupa pertanian, perkebunan Kopi, Lada, Cengkeh, Budidaya Ikan Mas, Gurame, yang telah membawa warga disana menjadi sejahtera makmur sentosa hingga bisa  memberikan pendidikan kepada putra-putrinya ke jenjang perguruan tinggi.
Selain di bidang tersebut Ulu Belu juga memiliki potensi yang lain, dan  bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umum tidak hanya di Kabupaten Tanggamus tetapi diluar daerah ini, seperti Proyek Panas Bumi (Geotermal Energy), Potensi Tambang Emas di Pekon Petai Kayu.
Tak kalah penting potensi yang patut kita ketahui adalah di sektor Pariwisata Alam. Dimana Kecamatan Ulu Belu menyimpan banyak Potensi Wisata yang tidak kalah dengan Kecamatan yang lain.

1.2  Rumusan Masalah
·         Bagaimanakah keadaan geografis daerah Ulu belu,Tanggamus?
·         Bagaimanakah keadaan tanah daerah Ulu belu?
·         Bagaimanakah keadaan iklim daerah Ulu belu?
·         Bagaimanakah keadaan geologi daerah Ulu belu?
·         Bagaimanakah keadaan hidologi daerah Ulu belu?
·         Bagaimanakah keadaan luas lahan di daerah Ulu belu?
·         Potensi apakah yang ada di daerah Ulu belu?
1.3  Tujuan
·         Untuk mengetahui letak geografis daerah Ulu belu,Tanggamus
·         Untuk mengetahui keadaan tanah daerah Ulu belu
·         Untuk mengetahui iklim daerah Ulu belu
·         Untuk mengetahui geologi daerah Ulu belu
·         Untuk mengetahui hidologi daerah Ulu belu
·         Untuk mengetahui luas lahan di daerah Ulu belu
·         Untuk mengetahui tentang pemandian air panas di daerah Ulu belu




BAB II
2.1 Letak Geografis
Secara geografis Wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’ – 105°12’ Bujur Timur dan antara 5° 05’ – 5°56’ Lintang Selatan. Kabupaten Tanggamus bagian barat semakin ke utara condong mengikuti lereng Bukit Barisan. Bagian Selatan meruncing dan mempunyai sebuah teluk yang besar yaitu Teluk Semangka. Di Teluk Semangka terdapat sebuah pelabuhan yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat tempat pendaratan ikan.
Desa Ngarip merupakan wilayah penelitian yang berada di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung dengan luas wilayah 3.600 ha. Adapun batas administrasi wilayah meliputi:
1. Sebelah utara berbatasan dengan hutan lindung register 32
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukamaju
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Muara Dua/Pagar Alam
4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Penantian
 Kabupaten Tanggamus mempunyai luas Wilayah 2.855,46 Km² untuk luas daratan di tambah dengan daerah laut seluas 1,799,50 Km² dengan luas keseluruhan 4, 654,98 Km², dengan topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter.
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu masih terdapat beberapa sumber daya alam lain yang potensial untuk dikembangkan antara lain; pertambangan emas, bahan galian seperti granit dan batu pualam atau marmer. Disamping itu juga terdapat sumber air panas dan panas bumi yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pembangkit energi listrik alternatif.


2.3 Keadaan Tanah

Tanah di Ulu belu  terdiri dari tanah dystropepts, humitropepts, hapludults, tropaquepts, dystrandepts dan tropofluvents. Tekstur tanah di dominasi oleh lempung dengan warna tanah sebagian besar berwarna merah kehitaman.

2.4 Iklim

Wilayah Ulu belu sebagian besar merupakan dataran tinggi dan berada pada ketinggian antara 850 – 1.200 meter di atas permukaan laut. Jumlah curah hujan berkisar antara 1.500 -2.300 mili meter dengan jumlah bulan basah sebanyak 6 bulan dan suhu rata-rata adalah .

2.5 Geologi

Secara fisiografis daerah penelitian termasuk Zona Semangko bagian selatan, yaitu suatu daerah depresi sepanjang Bukit Barisan yang berarah baratlaut-tenggara membujur dari Teluk Semangko hingga Banda Aceh (Van Bammelen, 1949 dalam Masdjuk, 1989). Perkembangan struktur geologi daerah Ulubelu berkaitan erat dengan perkembangari tektonik Pulau Sumatera. Daerah penelitian terletak pada zona uolcnnic inner arc dalam sistem tektonik tersebut. Berdasarkan analisis foto udara dan citra Lafldsat diketahui bahwa pola utama struktur di daerah Ulubelu berarah barat laut-tenggara sedangkan sesar-sesar dengan arah lainnya merupakan sesar orde kedua. Sesar-sesar yang berarah barat laut-tenggara dan timur laut barat daya diduga sebagai produk gaya release dari gaya pembentuk Sesar Semangko (Ir.asdjuk, 1989). Litologi daerah Ulubelu umumnya adalah batuan beku yang tertutupi oleh produk vulkanik Kuarter.
Data geologi bawah permukaan didapatkan dari sumur UBL-01-, UBL-02 dan UBL-03. Menurut Kamah dan Yunis (1997) litologi bawah permukaan adalah batuan-batuan yang termasuk dalam satuan Lava Andesit G. Kukusan dan Lava Andesit G. Sula serta satuan Piroklastik G. Rindingan. Pada sumur UBL-01 dan UBL-02 terdapat lempung hitam setebal 15 m di kedalaman t 600 m. Pada sumur UBL-01 dan UBL-03 terdapat dyke andesit. Hasil pengamatan petrografis beberapa sayatan tipis dafi core UBL-01 menunjukkan adanya batuan-batuan teralterasi dengan intensitas kuat dan uein-aein mineral hidrotermal yang memotong batuan (Yorinaldi, 2000). zana-zona permeabel yang menyebabkan harga pengukuran gravitasi' di daerah ini rendah dibandingkan daerah di sekelilingnya, Jadi anomali bernilai rendah tersebut mungkin disebabkan oleh banyaknya rekahan-rekahan yang merupakan salah satu faktor penting pada sistem panasbumi di daerah Ulubelu ini.

2.6 Hidrologi

Daerah pemasukan air unfuk daerah prospek panas bumi Ulubelu ini adalah daerah sekitar G. Rindingan karena mempunyai elevasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Air dari arah G. Rindingan tersebut mengalir ke arah selatan dan bercampur dengan air reservoar dan terpanasi oleh sumber Panas sehingga menjadi fluida panas. Air tersebut kemudian muncul di daerah Way Panas dan Way Ngarip sebagai out flow yang ditandai oleh mata air panas dengan tipe khlorida. Pola kontur tahanan-jenis rendah pada peta tahanan-jenis
semu DC-Resisaity dan MT yang masih membuka atau "melidah" ke arah selatan juga mendukung interpretasi bahwa daerah selatan ini adalah daerah out flow. Pusat daerah up flow berada di Desa Ulubelu yang ditandai oleh adanya mata air panas bertipe sulfat. Pusat upflow tersebut juga berasosiasi dengan daerah bertahanan-jenis rendah dengan kontur tertutup pada peta tahanan-jenis semu MT dan DCR esistiuity.

2.7 Luas Lahan

Luas Penggunaan Lahan
Lahan di Desa Ngarip terdiri dari lahan perkebunan, lahan pertanian dan hutan. Data penggunaan lahan beserta luasnya disajikan pada Tabel .

Tabel Luas Penggunaan dan produktivitas lahan Desa Ngarip Keterangan
Luas (ha)
Produktivitas (ton/ha)
Kopi
1400
0,8
Lada
2,5
0,5
Kakao
10
0,6
Sawah
62
3
Hutan
1837
-
HKm
1446,88
Belum tercatat


2.8 Pemandian Air Panas Ulu Belu
Memasuki lebih kedalam daerah Pekon Pagar Alam, Kec. Ulu Belu, Kab. Tanggamus, Lampung, terdapatlah  potensi sumber panas bumi.
Oleh Pemerintah Pusat,  potensi alam tersebut kemudian diolah menjadi Tenaga listrik yang dikelola PT.Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang memproduksi panas bumi sebesar 10 mwe (megawatt eletrik) yang didapat dari sumur panas bumi disana.
Sumur Panas bumi yang terdapat disana ada sekitar 16 sumur, 3 diantaranya telah dapat diproduksi dari 10 sumur yang telah dibor untuk pembangkit listrik. Cadangan Panas Bumi yang dimiliki keseluruhan adalah 300 mwe.
Lokasi sumur-sumur  tersebut berada di sebuah lembah dengan kabut yang mengitarinya, bebatuan dengan aliran air dengan asap yang keluar dari batuan tersebut yang khas berbau belerang.
Selain dimanfaatkan sebagai Pusat tenaga listrik, Sumur panas bumi tersebut juga dijadikan sebagai Tempat pemandia Sumber Air Panas oleh para warga sekitar. Namun untuk menuju ke tempat pemandian air panas tersebut tidaklah mudah, karena lokasinya yang berada diatas bukit yang bebatuan serta jalanan licin apabila turun hujan, tidak ada papan petunjuk yang mengarah kesana.
 

Mandi Air Panas mengandung belerang
Mandi dengan air panas yang mengandung belerang dipercayai bisa mengobati berbagai macam penyakit kulit, oleh karena itu banyak yang datang dan mandi di sumber air panas tersebut untuk mengobati penyakit atau hanya sekedar mandi hanya untuk menyegarkan badan melepaskan penat, seperti yang dilakukan oleh warga setempat ataupun para pekerja Pertambangan Geothermal.
Sayangnya, Sumber Air Panas ini belum sepenuhnya dimanfaatkan menjadi tempat wisata. Padahal kalau saja warga , atau pemerintah daerah bisa mengelola tempat ini, mungkin saja bisa menjadi sumber pendapatan daerah.




KESIMPULAN
Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam diantaranya dibidang Pertanian, Perkebunan, Perdagangan, Industri,  Kelautan, Pertambangan, Energi, dan Pariwisata. Potensi tersebut tersebar di 20 Kecamatan yang terbentang dari Timur Ke Barat, Utara Ke Selatan.
Di Kecamatan Ulu Belu, contohnya, dimana mayoritas mata pencaharian masyarakatnya berupa pertanian, perkebunan Kopi, Lada, Cengkeh, Budidaya Ikan Mas, Gurame, yang telah membawa warga disana menjadi sejahtera makmur sentosa hingga bisa  memberikan pendidikan kepada putra-putrinya ke jenjang perguruan tinggi.
Selain di bidang tersebut Ulu Belu juga memiliki potensi yang lain, dan  bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umum tidak hanya di Kabupaten Tanggamus tetapi diluar daerah ini, seperti Proyek Panas Bumi (Geotermal Energy), Potensi Tambang Emas di Pekon Petai Kayu.
Tak kalah penting potensi yang patut kita ketahui adalah di sektor Pariwisata Alam. Dimana Kecamatan Ulu Belu menyimpan banyak Potensi Wisata yang tidak kalah dengan Kecamatan yang lain.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Di unduh dari.http://ulunlampung.blogspot.com/2010/03/ulubelu-dalam-pelukan-pertamina.html.pada 06 juni 2013 pukul 07.00