Kamis, 02 Januari 2014

ekosistem hutan- ekologi



EKOSISTEM HUTAN
A.    Pengertian Hutan
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi secara timbal balik.
Pengertian Hutan Menurut Undang-undang no 41 tahun 1999, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Ekosistem hutan adalah ekosistem alami yang artinya tidak dibuat dengan sengaja oleh manusia, meskipun ekosistem ini dapat dimanfaatkan dan hasilnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


B.     Bagian-Bagian Hutan
Bayangkan mengiris sebuah hutan secara melintang. Hutan seakan-akan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian di atas tanah, bagian di permukaan tanah, dan bagian di bawah tanah.
Jika kita menelusuri bagian di atas tanah hutan, maka akan terlihat tajuk (mahkota) pepohonan, batang kekayuan, dan tumbuhan bawah seperti perdu dan semak belukar. Di hutan alam, tajuk pepohonan biasanya tampak berlapis karena ada berbagai jenis pohon yang mulai tumbuh pada saat yang berlainan.
Di bagian permukaan tanah, tampaklah berbagai macam semak belukar, rerumputan, dan serasah. Serasah disebut pula 'lantai hutan', meskipun lebih mirip dengan permadani. Serasah adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah. Serasah memiliki peran penting karena merupakan sumber humus, yaitu lapisan tanah teratas yang subur. Serasah juga menjadi rumah dari serangga dan berbagai mikro organisme lain. Uniknya, para penghuni justru memakan serasah, rumah mereka itu; menghan Semua tumbuhan dan satwa di dunia, begitupun manusia, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka berada. Jika suatu jenis tumbuhan atau satwa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik di daerah tertentu, maka mereka akan dapat berkembang di daerah tersebut. Jika tidak, mereka justru tersingkir dari tempat ini. Contohnya, kita menemukan pohon bakau di daerah genangan dangkal air laut karena spesies pohon ini tahan dengan air asin dan memiliki akar napas yang sesuai dengan sifat tanah dan iklim panas pantai.
Sebaliknya, cara berbagai tumbuhan dan satwa bertahan hidup akan memengaruhi lingkungan fisik mereka, terutama tanah, walaupun secara terbatas. Tumbuhan dan satwa yang berbagi tempat hidup yang sama justru lebih banyak saling memengaruhi di antara mereka. Agar mampu bertahan hidup di lingkungan tertentu, berbagai tumbuhan dan hewan memang harus memilih antara bersaing dan bersekutu. Burung kuntul, misalnya, menghinggapi punggung banteng liar untuk mendapatkan kutu sebagai makanannya. Sebaliknya, banteng liar terbantu karena badannya terbebas dari sumber penyakit.
Jadi, hutan merupakan bentuk kehidupan yang berkembang dengan sangat khas, rumit, dan dinamik. Pada akhirnya, cara semua penyusun hutan saling menyesuaikan diri akan menghasilkan suatu bentuk klimaks, yaitu suatu bentuk masyarakat tumbuhan dan satwa yang paling cocok dengan keadaan lingkungan yang tersedia. Akibatnya, kita melihat hutan dalam beragam wujud klimaks, misalnya: hutan sabana, hutan meranggas, hutan hujan tropis, dan lain-lain.
C.    PENYUSUN EKOSISTEM HUTAN
Komponen yang ada dalam ekeositem hutan Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup (abiotik) Komponen penyusun ekosistem hutan adalah komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik sendiri terdiri dari tumbuhan, hewan, dan mikrobia yang ada di dalam tanah. Pada tumbuhan tentu saja terdapat tanaman kregen sebagai organisme utama, rumput sebagai gulma, beberapa jenis pohon yang menjulang tinggi dan lebat. Sedangkan pada hewan terdapat capung, kepik, nyamuk, semut, burung, belalang, laba-laba (lintah), cacing, kupu-kupu, ulat,beberapa serangga lainnya dan musang. Untuk komponen abiotiknya terdiri dari tanah, air, udara, suhu, kelembaban, pH, intensitas cahaya, batu-batuan dsb. Komponen-komponen ekosistem yang ada pada hutan ini adalah mulai dari tingkat Produsen yaitu semua jenis tanaman heterotrof yang ada, tingkat Konsumen I yaitu belalang, kupu-kupu, ulat ,capung, semut. Konsumen II terdiri dari burung, ayam, musang. Jenis tumbuhannya sangat beranekaragam dari tingkat stratum yaitu mulai dari strata A sampai dengan strata tumbuhan bawah tanah seperti perdu atau semak. Dari sini dapat dilihat bahwa persaingan yang terjadi pada ekosistem ini sangat tinggi terutama dalam memperoleh sinar matahari, karena jumlah produsen pada ekosistem ini sangat banyak dan masing-masing pasti membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
Hewan yang paling banyak ditemui pada hutan adalah semut, hal ini dikarenakan sifat dari semut itu sendiri yang dapat hidup dimana saja. Pada hutan jaringan makanan yang terjadi adalah dari produsen -> konsumen I -> konsumen II -> pengurai. Sebagian besar pengurai adalah mewakili bakeri dan jamur yang menguraikan ikatan kompleks protoplasma yang mati sambil menyerap beberapa pengurai dan melepaskan zat sederhana yang kembali ke ekosistem untuk selanjutnya dapat dipakai oleh produsen.

D.    Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan
Mahluk hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan merupakan suatu kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk hidup harus dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut ada yang hidup berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan. Keadaan ini menandakan bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk hidup.
Ada beberapa satuan-satuan mahluk hidup antara lain :
a.       Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.
b.      Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh:  populasi adalah sekelompok semut di atas meja.
c.       Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
d.      Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.
e.       Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f.       Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.

E.     MANFAAT HUTAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Sejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah hidup. Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang kehidupan mereka
Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia, antara lain  sebagai berikut:
·         Manfaat langsung
a.       Sumber bahan dan atau konstruksi bangunan  seperti rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta api, tiang listrik, polywood, particle board, panel-panel dll.
b.      Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok).
c.       Sumber bahan pangan sagu, umbian, sayuran,  buah buahan dsb
d.      Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll)
e.       Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pensil dan kertas)
f.       Sumber bahan bakar kayu api, arang, dll
g.      Sumber oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)
h.      Sumber pendapatan (penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
i.        Sumber obat-abatan (daun, kulit, getah, buah/biji)
j.        Habitat satwa (makan, minum, main, tidur)
·         Manfaat tidak langsung
a.       Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)
b.      Kontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
c.       Kontrol pemanasan bumi
d.      Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
e.       Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
f.       Pusat pendidikan dan penelitian
g.      Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll)

F.     RANTAI MAKANAN HUTAN
Rantai makanan adalah hubungan atau peristiwa makan dan di makan antar makhluk hidup di alam lingkungannya berdasarkan urutan tertentu.di dalam rantai makanan ada yang berperan sebagai produsen dan konsumen.yang berperan sebagai produsen yaitu tumbuhan karena tumbuhan dapat mengubah air menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari ( fotosintesis ) dan menyimpannya menjadi makanan cadangan.dan yang berperan sebagai konsumen yaitu pemakan tumbuhan ( konsumen pertama ) atau pemakan makhluk hidup lainnya ( konsumen selanjutnya ).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb9C73DvWpfMOs6-h6PaV7Ngu7Dpzxw4RHJTWCIjg1Aw2vkS1qcttM4q5XA9kouL7zmlw2b_bp86Rg2cYZehnTlF6m6oBcJ5_rZuZPbp0qZdxZADuNH2AqYwIvJmklDvwM98cRUrFhIXI/s1600/Picturek.jpg





DAFTAR PUSTAKA
Anonim.diunduh dari. http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan. Pada 30 oktober pukul 20.00
Anonim.diunduh dari. http://jelayan07.blogspot.com/2012/10/ekositem-hutan.html. Pada 30 oktober pukul 20.30


Tidak ada komentar:

Posting Komentar