BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan luas ± 3.528.835 ha,
Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam,
prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Provinsi ini memiliki
lahan sawah irigasi teknis seluas 103.245 ha, sawah, irigasi setengah teknis
24.164 ha, dan lahan sawah irigasi non teknis seluas 244.008 ha.
Di Kabupaten Tanggamus Provinsi
Lampung menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam diantaranya dibidang Pertanian,
Perkebunan, Perdagangan, Industri, Kelautan, Pertambangan, Energi, dan
Pariwisata. Potensi tersebut tersebar di 20 Kecamatan yang terbentang dari
Timur Ke Barat, Utara Ke Selatan.
Di Kecamatan Ulu Belu,
contohnya, dimana mayoritas mata pencaharian masyarakatnya berupa pertanian,
perkebunan Kopi, Lada, Cengkeh, Budidaya Ikan Mas, Gurame, yang telah membawa
warga disana menjadi sejahtera makmur sentosa hingga bisa memberikan
pendidikan kepada putra-putrinya ke jenjang perguruan tinggi.
Selain di bidang tersebut Ulu
Belu juga memiliki potensi yang lain, dan bisa dimanfaatkan untuk
kemaslahatan umum tidak hanya di Kabupaten Tanggamus tetapi diluar daerah ini,
seperti Proyek Panas Bumi (Geotermal Energy), Potensi Tambang Emas di Pekon
Petai Kayu.
Tak kalah penting potensi yang
patut kita ketahui adalah di sektor Pariwisata Alam. Dimana Kecamatan Ulu Belu
menyimpan banyak Potensi Wisata yang tidak kalah dengan Kecamatan yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimanakah keadaan geografis daerah Ulu
belu,Tanggamus?
·
Bagaimanakah keadaan tanah daerah Ulu belu?
·
Bagaimanakah keadaan iklim daerah Ulu belu?
·
Bagaimanakah keadaan geologi daerah Ulu belu?
·
Bagaimanakah keadaan hidologi daerah Ulu belu?
·
Bagaimanakah keadaan luas lahan di daerah Ulu
belu?
·
Potensi apakah yang ada di daerah Ulu belu?
1.3 Tujuan
·
Untuk mengetahui letak geografis daerah Ulu belu,Tanggamus
·
Untuk mengetahui keadaan tanah daerah Ulu belu
·
Untuk mengetahui iklim daerah Ulu belu
·
Untuk mengetahui geologi daerah Ulu belu
·
Untuk mengetahui hidologi daerah Ulu belu
·
Untuk mengetahui luas lahan di daerah Ulu belu
·
Untuk mengetahui tentang pemandian air panas di daerah
Ulu belu
BAB II
2.1 Letak Geografis
Secara geografis
Wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’ – 105°12’ Bujur Timur dan
antara 5° 05’ – 5°56’ Lintang Selatan. Kabupaten Tanggamus bagian barat semakin
ke utara condong mengikuti lereng Bukit Barisan. Bagian Selatan meruncing dan
mempunyai sebuah teluk yang besar yaitu Teluk Semangka. Di Teluk Semangka
terdapat sebuah pelabuhan yang merupakan pelabuhan antar pulau dan terdapat
tempat pendaratan ikan.
Desa Ngarip merupakan wilayah penelitian yang berada di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung dengan luas wilayah 3.600 ha. Adapun batas administrasi wilayah meliputi:
Desa Ngarip merupakan wilayah penelitian yang berada di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung dengan luas wilayah 3.600 ha. Adapun batas administrasi wilayah meliputi:
1. Sebelah utara berbatasan dengan hutan lindung register 32
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukamaju
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Muara Dua/Pagar Alam
4. Sebelah timur
berbatasan dengan Desa Penantian
Kabupaten Tanggamus mempunyai luas Wilayah
2.855,46 Km² untuk luas daratan di tambah dengan daerah laut seluas 1,799,50
Km² dengan luas keseluruhan 4, 654,98 Km², dengan topografi wilayah bervariasi
antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah berbukit
sampai bergunung, yakni sekitar 40% dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari
permukaan laut antara 0 sampai dengan 2.115 meter.
Potensi sumber
daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus sebagian besar dimanfaatkan untuk
kegiatan pertanian. Selain itu masih terdapat beberapa sumber daya alam lain
yang potensial untuk dikembangkan antara lain; pertambangan emas, bahan galian
seperti granit dan batu pualam atau marmer. Disamping itu juga terdapat sumber
air panas dan panas bumi yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi
pembangkit energi listrik alternatif.
2.3 Keadaan Tanah
Tanah di Ulu belu terdiri dari tanah dystropepts, humitropepts,
hapludults, tropaquepts, dystrandepts dan tropofluvents. Tekstur tanah di
dominasi oleh lempung dengan warna tanah sebagian besar berwarna merah
kehitaman.
2.4 Iklim
Wilayah Ulu belu sebagian besar merupakan dataran tinggi dan
berada pada ketinggian antara 850 – 1.200 meter di atas permukaan laut. Jumlah
curah hujan berkisar antara 1.500 -2.300 mili meter dengan jumlah bulan basah
sebanyak 6 bulan dan suhu rata-rata adalah
.
2.5 Geologi
Secara fisiografis daerah penelitian
termasuk Zona Semangko bagian selatan, yaitu suatu daerah depresi sepanjang
Bukit Barisan yang berarah baratlaut-tenggara membujur dari Teluk Semangko
hingga Banda Aceh (Van Bammelen, 1949 dalam Masdjuk, 1989). Perkembangan struktur
geologi daerah Ulubelu berkaitan erat dengan perkembangari tektonik Pulau
Sumatera. Daerah penelitian terletak pada zona uolcnnic inner arc dalam sistem tektonik
tersebut. Berdasarkan analisis foto udara dan citra Lafldsat diketahui bahwa
pola utama struktur di daerah Ulubelu berarah barat laut-tenggara sedangkan
sesar-sesar dengan arah lainnya merupakan sesar orde kedua. Sesar-sesar yang berarah
barat laut-tenggara dan timur laut barat daya diduga sebagai produk gaya
release dari gaya pembentuk Sesar Semangko (Ir.asdjuk, 1989). Litologi daerah
Ulubelu umumnya adalah batuan beku yang tertutupi oleh produk vulkanik Kuarter.
Data geologi bawah permukaan didapatkan
dari sumur UBL-01-, UBL-02 dan UBL-03. Menurut Kamah dan Yunis (1997) litologi
bawah permukaan adalah batuan-batuan yang termasuk dalam satuan Lava Andesit G.
Kukusan dan Lava Andesit G. Sula serta satuan Piroklastik G. Rindingan. Pada
sumur UBL-01 dan UBL-02 terdapat lempung hitam setebal 15 m di kedalaman t 600
m. Pada sumur UBL-01 dan UBL-03 terdapat dyke andesit. Hasil pengamatan petrografis
beberapa sayatan tipis dafi core UBL-01 menunjukkan adanya batuan-batuan teralterasi
dengan intensitas kuat dan uein-aein mineral hidrotermal yang memotong batuan
(Yorinaldi, 2000). zana-zona permeabel yang menyebabkan harga pengukuran
gravitasi' di daerah ini rendah dibandingkan daerah di sekelilingnya, Jadi anomali
bernilai rendah tersebut mungkin disebabkan oleh banyaknya rekahan-rekahan yang
merupakan salah satu faktor penting pada sistem panasbumi di daerah Ulubelu
ini.
2.6 Hidrologi
Daerah pemasukan air unfuk daerah prospek panas
bumi Ulubelu ini adalah daerah sekitar G. Rindingan karena mempunyai elevasi
yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Air dari arah G.
Rindingan tersebut mengalir ke arah selatan dan bercampur dengan air reservoar
dan terpanasi oleh sumber Panas sehingga menjadi fluida panas. Air tersebut kemudian
muncul di daerah Way Panas dan Way Ngarip sebagai out flow yang ditandai oleh mata
air panas dengan tipe khlorida. Pola kontur tahanan-jenis rendah pada peta
tahanan-jenis
semu DC-Resisaity dan MT yang masih membuka
atau "melidah" ke arah selatan juga mendukung interpretasi bahwa
daerah selatan ini adalah daerah out flow. Pusat daerah up flow berada di Desa
Ulubelu yang ditandai oleh adanya mata air panas bertipe sulfat. Pusat upflow
tersebut juga berasosiasi dengan daerah bertahanan-jenis rendah dengan kontur
tertutup pada peta tahanan-jenis semu MT dan DCR esistiuity.
2.7 Luas Lahan
Luas Penggunaan Lahan
Lahan di Desa Ngarip terdiri dari
lahan perkebunan, lahan pertanian dan hutan. Data penggunaan lahan beserta
luasnya disajikan pada Tabel .
Tabel Luas Penggunaan dan
produktivitas lahan Desa Ngarip Keterangan
|
Luas (ha)
|
Produktivitas (ton/ha)
|
Kopi
|
1400
|
0,8
|
Lada
|
2,5
|
0,5
|
Kakao
|
10
|
0,6
|
Sawah
|
62
|
3
|
Hutan
|
1837
|
-
|
HKm
|
1446,88
|
Belum tercatat
|
2.8 Pemandian Air Panas Ulu Belu
Memasuki lebih kedalam daerah Pekon Pagar Alam, Kec. Ulu Belu, Kab.
Tanggamus, Lampung, terdapatlah potensi sumber panas bumi.
Oleh Pemerintah Pusat, potensi alam
tersebut kemudian diolah menjadi Tenaga
listrik yang dikelola PT.Pertamina
Geothermal Energy (PGE) yang memproduksi panas bumi sebesar 10 mwe (megawatt eletrik) yang didapat
dari sumur panas bumi disana.
Sumur Panas bumi yang terdapat disana ada
sekitar 16 sumur, 3 diantaranya telah dapat diproduksi
dari 10 sumur yang telah dibor
untuk pembangkit listrik. Cadangan Panas Bumi yang dimiliki keseluruhan adalah 300 mwe.
Lokasi sumur-sumur tersebut berada
di sebuah lembah dengan kabut yang mengitarinya, bebatuan dengan aliran air
dengan asap yang keluar dari batuan tersebut yang khas berbau belerang.
Selain dimanfaatkan sebagai Pusat tenaga
listrik, Sumur panas bumi tersebut juga dijadikan sebagai Tempat pemandia
Sumber Air Panas oleh para warga sekitar. Namun untuk menuju ke tempat
pemandian air panas tersebut tidaklah mudah, karena lokasinya yang berada
diatas bukit yang bebatuan serta jalanan licin apabila turun hujan, tidak ada
papan petunjuk yang mengarah kesana.
Mandi Air Panas mengandung belerang
Mandi
dengan air panas yang mengandung
belerang dipercayai bisa mengobati berbagai macam penyakit kulit, oleh karena itu banyak
yang datang dan mandi di sumber air panas tersebut untuk mengobati penyakit
atau hanya sekedar mandi hanya untuk menyegarkan badan melepaskan penat,
seperti yang dilakukan oleh warga setempat ataupun para pekerja Pertambangan
Geothermal.
Sayangnya, Sumber Air Panas ini belum
sepenuhnya dimanfaatkan menjadi tempat
wisata. Padahal kalau saja warga , atau pemerintah daerah bisa mengelola
tempat ini, mungkin saja bisa menjadi sumber
pendapatan daerah.
KESIMPULAN
Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam diantaranya dibidang Pertanian,
Perkebunan, Perdagangan, Industri, Kelautan, Pertambangan, Energi, dan
Pariwisata. Potensi tersebut tersebar di 20 Kecamatan yang terbentang dari
Timur Ke Barat, Utara Ke Selatan.
Di Kecamatan Ulu Belu,
contohnya, dimana mayoritas mata pencaharian masyarakatnya berupa pertanian,
perkebunan Kopi, Lada, Cengkeh, Budidaya Ikan Mas, Gurame, yang telah membawa
warga disana menjadi sejahtera makmur sentosa hingga bisa memberikan pendidikan
kepada putra-putrinya ke jenjang perguruan tinggi.
Selain di bidang tersebut Ulu
Belu juga memiliki potensi yang lain, dan bisa dimanfaatkan untuk
kemaslahatan umum tidak hanya di Kabupaten Tanggamus tetapi diluar daerah ini,
seperti Proyek Panas Bumi (Geotermal Energy), Potensi Tambang Emas di Pekon
Petai Kayu.
Tak kalah penting potensi yang
patut kita ketahui adalah di sektor Pariwisata Alam. Dimana Kecamatan Ulu Belu
menyimpan banyak Potensi Wisata yang tidak kalah dengan Kecamatan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Di unduh dari.http://ulunlampung.blogspot.com/2010/03/ulubelu-dalam-pelukan-pertamina.html.pada
06 juni 2013 pukul 07.00
Anonim. Di unduh dari. http://nurulmunastmikpringsewu.wordpress.com/2012/09/24/kecamatan-ulu-belu-tanggamus-lampung-menyimpan-banyak-potensi-geowisata/. Pada pukul 06 juni 2013 pukul 07.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar